Oleh Vianbonnie
Maaf Jiwaku
Aku tak sengaja membuatmu pilu
Rela hati tuk menebus kesalahanku
Adakah sesuatu yang dapat menghiburmu?
Andaikan kau mau
Kuambilkan permata dasar samudra biru
Lihat Jiwaku
Aku meradang dan mengerang
Terduduk di bawah pohon rindang
memandangi tanah gersang
Mengucap mantra permohonan
Nurani membisikkan kegetiran
Maaf Jiwaku
Aku telah melukaimu
Tengadah, kulihat langit tak lagi biru
Bulan dan bintang berselimut awan kelabu
Wahai langit, dengarlah nyanyian jiwaku
Dengarlah senandungku
Mari Jiwaku
Lihatlah pohon rindang itu
Ranting-ranting patah sudah
Daun menguning berbisik resah
Akarnya kering menyembul di tanah retak
Tanah Retak memanggilnya, "Duhai Pohon Rindang, sudikah kau bersahabat denganku?"
Pohon Rindang menjawab, "Wahai Tanah Retak, sungguh rela aku bersahabat denganmu."
Tanah Retak bertanya, "Duhai sahabatku, mengapa tak kau genggam tanganku?"
Pohon Rindang menangis, "Tanah Retak sahabatku, bukan inginku tak menggenggammu, tapi mereka memisahkanku darimu."
Sekuat tenaga Tanah Retak menggapai Pohon Rindang
Namun sayang
Pohon Rindang telah tumbang
Tengok Jiwaku
Aku terdiam dan tergugu
Solo,10 Maret 09
1 komentar:
Senandung yg menyayat hati. Mungkin ada benernya, manusia memutuskan persahabatan antara tanah dan pohon. Mo liat buktinya? Itu tuh.... pembakaran hutan akibat ulah serakah manusia
Posting Komentar