18 Agustus 2009

Mewaspadai Penyakit Hepatitis B

Terusik dengan hasil tes darah saudaraku yang ternyata positif mengidap Hepatitis B menjadikanku ingin tahu penyakit ini. Sebab gejala-gejalanya tidak kentara jadi mungkin seseorang yang mengidap penyakit ini tidak menyadarinya.


Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Adapun jenisnya dibagi menjadi 7 yaitu: Hepatitis A, B, C, D, E, F dan G. Masyarakat telah akrab dengan istilah Hepatitis A, B, dan C. Adapun jenis lainnya kurang begitu dikenal. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ). Infeksi Hepatitis A tidak berlanjut ke tingkat kronik. Sedangkan yang perlu diwaspadai adalah Hepatitis B dan C.


Penyebab Hepatitis ternyata tak semata-mata virus. Keracunan obat, dan paparan berbagai macam zat kimia seperti karbon tetraklorida, chlorpromazine, chloroform, arsen, fosfor, dan zat-zat lain yang digunakan sebagai obat dalam industri modern, bisa juga menyebabkan Hepatitis. Sedangkan penggunaan zat kimia pada makanan, tekstil dll dewasa ini agak riskan untuk kesehatan tubuh kita. Zat-zat kimia ini mungkin saja tertelan, terhirup atau diserap melalui kulit penderita.

Semua racun yang entah disengaja atau tidak masuk kedalam tubuh akan disaring di hati. Jadi , menetralkan suatu racun yang beredar di dalam darah adalah pekerjaan hati. Jika banyak sekali zat kimia beracun yang masuk ke dalam tubuh, hati bisa saja rusak sehingga tidak dapat lagi menetralkan racun-racun lain.

Hepatitis B kronis merupakan penyakit nekroinflamasi kronis hati yang disebabkan oleh infeksi virus Hepatitis B persisten. Hepatitis B kronis ditandai dengan HBsAg positif (> 6 bulan) di dalam serum, tingginya kadar HBV DNA dan berlangsungnya proses nekroinflamasi kronis hati. Pada umumnya, gejala penyakit Hepatitis B ringan ditandai dengan selera makan hilang, rasa tidak enak di perut, mual sampai muntah, demam ringan, kadang-kadang disertai nyeri sendi dan bengkak pada perut kanan atas. Setelah satu minggu akan timbul gejala utama seperti bagian putih pada mata tampak kuning, kulit seluruh tubuh tampak kuning dan air seni berwarna seperti teh.

Penularan Hepatitis B yang merupakan bentuk Hepatitis yang lebih serius dibandingkan dengan jenis hepatitis lainnya antara lain:

  • Secara vertikal, cara penularan vertikal terjadi dari Ibu yang mengidap virus Hepatitis B kepada bayi yang dilahirkan yaitu pada saat persalinan atau segera setelah persalinan.
  • Secara horisontal, dapat terjadi akibat penggunaan alat suntik yang tercemar, tindik telinga, tusuk jarum, transfusi darah, penggunaan pisau cukur dan sikat gigi secara bersama-sama serta hubungan seksual dengan penderita.


Sekarang memang ada obat baru untuk Hepatitis B yang disebut lamivudin. Obat ini berupa tablet yang dimakan sekali sehari. Sedangkan jika diperlukan pengobatan untuk Hepatitis C tersedia obat Interferon (suntikan) dan Ribavirin (kapsul).

Selain itu, ada juga pengobatan tradisional yang dapat dilakukan. Tumbuhan obat atau herbal yang dapat digunakan untuk mencegah dan membantu pengobatan yaitu temulawak (Curcuma xanthorrhiza), kunyit (Curcuma longa), sambiloto (Andrographis paniculata), meniran (Phyllanthus urinaria), daun serut/mirten, jamur kayu/lingzhi (Ganoderma lucidum), akar alang-alang (Imperata cyllindrica), rumput mutiara (Hedyotis corymbosa), pegagan (Centella asiatica), buah kacapiring (Gardenia augusta), buah mengkudu (Morinda citrifolia), jombang (Taraxacum officinale).

Untuk antisipasi terinveksi virus Hepatitis B, perlu dilakukan imunisasi Hepatitis B yang sekarang ini dimulai sejak bayi. Waktu kecil saya dulu belum ada diimunisasi Hepatitis B jadi saya divaksin 3 kali. Anti HCV negatif artinya Anda belum pernah terinfeksi Hepatitis C. Sampai sekarang ini belum ada vaksin untuk Hepatitis C sehingga Anda dianjurkan agar berhati-hati sehingga tidak tertular Hepatitis C. Jadi hindari kontak dengan cairan tubuh orang lain. Salah satu cara yang efektif untuk menurunkan kekerapan kanker hati adalah dengan imunisasi Hepatitis B. Ini telah dibuktikan di banyak negara. Ternyata, negara-negara yang mempunyai program imunisasi Hepatitis B yang baik kekerapan kanker hati menurun dengan nyata. Mudah-mudahan masyarakat kitapun peduli terhadap imunisasi Hepatitis B ini. Selanjutnya, sudahkah anda mendapat antivirus Hepatitis B?

(Bersumber dari wikipedia, http://www.infeksi.com)

1 komentar:

wawan kardiyanto mengatakan...

hati2 lho an... klo kena virus hepatitisnya....

tp lebih waspadalah klo kena virus sakit hati hehe....

dr teman lamamu

http://www.facebook.com/home.php?ref=home#/group.php?gid=66648649108

http://www.facebook.com/home.php?ref=home#/home.php?ref=home

http://wawankardiyanto.wordpress.com/