17 November 2009

Resah

Mataku terasa nanar

Telingaku seakan tersulut api mendengar

Beribu kata berjejalan dimulut ini dan serasa mau tumpah

Resah hati tercermin dari raut muka yang tak cerah

Kali ini seribu kata tak tertampung lagi

Aku harus berlari ke rumah besar itu

Aku melirik pintu yang telah rusak dimakan rayap

Sembari membawa lilin karena ruangan redup dan gelap

Permisi …

Tak ada jawaban

Aku masuk dan mengarahkan lilinku ke depan

Astaga… Semua penghuni rumah ini buta dan tuli

Aku berteriak lantang!

Kalian sudah merasa enak duduk di kursi empuk itu

Sampai-sampai tak bisa bangkit meninggalkannya

Kalian terlalu kerasan tinggal di rumah nan megah ini

Sampai-sampai tak mendengar aku berteriak kencang

Aku datang membawa sejuta kata untuk kalian

Aku datang membawa segepok pesan

Dengan sedih kubacakan walau tak bisa kalian dengarkan

Tegakkan keadilan!

Tunjukkan kebersihan!

Kobarkan semangat kejujuran!

Gontai kulahkangkan kakiku keluar pintu

Kutingggalkan lilin di rumah megah itu

Berharap mereka dapatkan redup cahayanya

Semoga


by Vianbonnie

Solo, 11 November 2009

Tidak ada komentar: