Ah… ternyata bukan isapan jempol belaka, hotel (di) prodeo benar-benar ada! Pupil mata orang-orang membesar disertai mulut melongo menyaksikannya.
Masyarakat tidak akan pernah tahu seandainya Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum seperti Mas Achmad Santosa, Denny Indrayana, dan Yunus Husein tidak melakukan sidak di rumah Tahanan Wanita Kelas II A Pondok Bambu, Jakarta Timur pada Minggu (10/1/2010) malam.
“Sel” mewah itu ternyata milik Artalita, si ratu suap dan Limarita, terpidana seumur hidup kasus narkoba. Fasilitas yang dimiliki seperti TV flat, kulkas, sofa, spring bed, salon pribadi, kamar mandi yang lux dan bahkan membawa asisten pribadi untuk mengurusi selnya. Limarita mengakui kalau semua itu dia yang membeli. Sementara sel tahanan lain dengan luas rungan yang sama dihuni oleh 10-15 orang dan bahkan terdapat banyak sel yang melebihi kapasitas. Rumah tahanan ini berkapasitas maksimal 500 orang, akan tetapi kenyataanya dihuni oleh 1.172 orang.
Ironi ini telah menyedot perhatian masyarakat dengan bermacam pertanyaan yang mengemuka. Bagaimana itu bisa terjadi? Mengapa? Silih berganti
Satu pertanyaan yang terlontar, “Apa sih yang tidak bisa dibeli dengan uang?” Yah… sebagai masyarakat awam, tunggu saja apa yang akan terjadi.
1 komentar:
kalau hotelnya artalita sich semua jg mau.....
Posting Komentar