Mata ini seolah berkunang-kunang melihat drama dengan lakon berjudul Cicak vs Buaya. Lakon yang menyedot perhatian masyarakat ini belumlah berakhir sampai detik ini .
Dari awal penetapan Bibit
Keganjilan-keganjilan selama pemeriksaan dua pimpinan KPK yang dijadikan headline di media
Kontan pernyataan ini membuat banyak pihak geram, sedangkan rekaman telepon dari penyadapan KPK telah dengan jelas diperdengarkan di Mahkamah Konstitusi. Seluruh rakyat
“Nasib” KPK dan POLRI sepertinya setali tiga uang. Setelah sebelumnya POLRI disanjung-sanjung karena berhasil menangkap gembong teroris kini gantian dihujani kecaman. KPK yang “prestasinya” luar biasa dalam memberantas korupsi dulu dielu-elukan dan kini setelah ketua non aktif Antasari Azhar yang di tetapkan sebagai tersangka oleh polisi, namanya langsung jatuh. Akan tetapi “perbaikan” nama KPK mulai terasa akhir-akhir ini setelah mobilitas
Entah politik kepentingan apa yang tarik menarik antara lakon Cicak vs Buaya ini. Wakil rakyat di komisi III pun rasanya belum mewakili apa yang diinginkan rakyat. Bahkan banyak yang gemas menyaksikannya. Orang luar yang mengamati kita menyebut negara ini dengan Half hearted reformation. Wahai keadilan, tampakkanlah dirimu!
1 komentar:
Penegakan Hukum di negri ini emang membingungkan. Kayaknya cm basi-basi doang. Hukum rimba msh berlaku dech... Yang jelas, yang punya uang itu yang menang. Dimana keadilan??????????
Posting Komentar