03 Februari 2009

Puisi Persahabatan

DALAM DIAM
Oleh Vianbonie

Keterdiaman adalah keakraban
Yang tak terbersit di dalam fana
Kesendirian adalah kebersamaan
Yang tak mengacu akan aku

Samudra ini diam membentang
Ombak selalu datang menghampiri pasir
Karang selalu kokoh manantang
Tak ada suara saat ombak menampar

Aku ingin menjadi air
Aku ingin menjadi samudra
Aku ingin menjadi ombak
Aku ingin menjadi karang

Air yang mengalir ini
Rasakah kehadirannya?
Sulitkah merasakannya?
Terdengarkah percikannya?

Sobat, maafkan aku

17 Maret 05


SAHABAT TERBAIK
Oleh Vianbonie

Kedua tanganku bersedekap erat memegang kedua lengan
Aduh! Aku tak kuat lagi bertahan
Kali ini benar-benar sakit
Aku di beri pertolongan dalam keadaan sekarat

Gelap perlahan merubah pandangan menjadi temaram
Kupandangi sahabat terbaikku
Ditariknya mulutnya sehingga terbentuk senyum
Tanpa topeng, tanpa kepura-puraan dan baju palsu

“Di mana dia?”
“Kau tahu keberadaannya”
“Tak bisakah kubertemu dengannya?”
“Kau tahu aturannya”

Nafasku mulai tersengal
Kekhawatiran jelas terpancar dari wajahnya

“Kau sahabat terbaik yang pernah kumiliki”
“Maukah kau sampaikan pesanku padanya?”

“Sampai berapa kalipun kau minta tak kululuskan keinginanmu”
“Aku hanya tak ingin kau terluka”

Masih tersengal tapi kupaksakan untuk bicara
“Kalau bertemu dengannya, tolong sampaikan padanya
“Aku masih cin … cin …

Temaram dan gelap menghampiriku
Selanjutnya aku tak tahu

28 November 2008

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Duh... bikin terharu dech.. Emang sahabat sejati itu tiada duanya